Hari AIDS Sedunia diperingati setiap tanggal 1 Desember setiap tahunnya untuk meningkatkan kesadaran tentang HIV/AIDS, mengenang orang-orang yang telah meninggal karena penyakit ini, dan mendukung mereka yang hidup dengan HIV. Acara ini pertama kali diadakan pada tahun 1988 sebagai inisiatif dari World Health Organization (WHO) dan terus berkembang menjadi kampanye global untuk mengatasi pandemi HIV/AIDS.
Sejarahnya, AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) pertama kali diidentifikasi pada awal tahun 1980-an. Pada 1 Desember 1981, lima kasus pneumonia langka yang tidak biasa terjadi di Los Angeles dilaporkan oleh Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat. Ini menjadi awal munculnya penyakit yang kemudian dikenal sebagai AIDS.
Pada tahun 1983, peneliti Prancis Luc Montagnier mengidentifikasi virus yang disebabkan oleh AIDS dan menamainya sebagai Human Immunodeficiency Virus (HIV). Dua tahun kemudian, peneliti Amerika Serikat, Robert Gallo, juga mengidentifikasi virus yang sama.
Pada tahun 1988, WHO mendeklarasikan tanggal 1 Desember sebagai Hari AIDS Sedunia untuk memberikan perhatian global pada masalah ini dan membangkitkan kesadaran tentang HIV/AIDS. Sejak itu, setiap tahunnya, organisasi kesehatan, pemerintah, lembaga nirlaba, dan individu di seluruh dunia menggelar berbagai kegiatan dan kampanye untuk meningkatkan pemahaman tentang HIV/AIDS, mempromosikan pencegahan, dan memberikan dukungan kepada mereka yang hidup dengan kondisi tersebut.
Hingga saat ini, HIV/AIDS tetap menjadi tantangan kesehatan global, dan Hari AIDS Sedunia terus menjadi momen penting untuk mengingatkan dunia akan dampaknya dan untuk terus berjuang melawan pandemi ini.